Bab 22. Menerangkan keadaan iman seseorang yang mengatakan kepada sesama muslim: Hai, kafir!

        Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang mengafirkan temannya, maka ucapan (yang mengafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan).

        Hadis riwayat Abu Zar ra.: Bahwa Ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Setiap orang yang mengaku keturunan dari selain ayahnya sendiri, padahal ia mengetahuinya, pastilah ia kafir (artinya mengingkari nikmat dan kebaikan, tidak memenuhi hak Allah dan hak ayahnya). Barang siapa yang mengakui sesuatu bukan miliknya, maka ia tidak termasuk golongan kami dan hendaknya ia mempersiapkan tempatnya di neraka. Barang siapa yang memanggil seseorang dengan kata kafir atau mengatakan musuh Allah, padahal sebenarnya tidak demikian, maka tuduhan itu akan kembali pada dirinya.

        Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir.

        Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata: Kedua telingaku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang mengakui seseorang dalam Islam sebagai ayah, sedangkan ia tahu bahwa itu bukan ayahnya, maka diharamkan baginya surga.

        Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Mencaci-maki orang Islam adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekafiran.